Bengkulu Tengah – Pemerintah Desa Lubuk Langkap Kecamatan Bang Haji Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting dan Musyawarah Desa Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (Musdes RKPDes) Tahun 2023 ini dilaksanakan di kediaman Kepala Desa Lubuk Langkap pada hari Senin (19/09/2022).
Senin 19 September 2022 bertempat di kediaman Kepala Desa Lubuk Langkap diadakan kegiatan musyawarah desa penyusunan rencana pemerintah desa (RKPDes) Tahun 2023 dan Rembuk Stunting.
Kegiatan dibuka oleh ketua BPD dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan ditutup dengan do’a.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasi PMD Kecamatan Bang Haji, Pendamping kabupaten, Pendamping kecamatan, Pendamping Desa,Kepala Puskesmas Sekayun, Bidan Desa, Kepala Desa, Ketua BPD, Perangkat Desa, Babinsa, Bhabinkhamtibmas dan warga yang ikut dalam acara tersebut.
Kepala Desa Lubuk Langkap Ujang Handayani mengatakan Rembuk Stunting ini program nasional harus dilaksanakan Kegiatannya di Desa. Bidan desa harus mendata betul mana-mana warga yang terdampak stunting laporkan dengan kami di desa supaya kami tahu data yang falid dan dananya kita anggarkan di dana desa.
Kegiatan rembuk stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat Desa dengan pemerintah Desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di Desa khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di Desa.
Penatalaksanaan stunting meliputi perbaikan nutrisi, mengatasi infeksi dan penyakit kronis yang ada, perbaikan sanitasi dan lingkungan, serta edukasi ibu atau pengasuh utama tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Nutrisi merupakan komponen yang penting dalam penatalaksanaan stunting. Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Singkatnya stunting adalah pendek namun pendek belum tentu stunting.
Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat penting (severety stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) dan tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku. menunjukkan angka yang cukup menggembirakan terkait masalah stunting.
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang upaya pencegahan stunting yang dapat kita lakukan, sebaiknya kita juga mengetahui tentang penyebab stunting itu sendiri. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Beberapa penyebab stunting sebagai berikut :
Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan.
Intervensi spesifik yang diberikan pemerintah dapat dikelompokan berdasarkan sasaran program, yaitu :
Sasaran ibu hamil dilakukan melalui perlindungan ibu hamil terhadap kekurangan zat besi, asam folat, dan kekurangan energi dan protein kronis; perlindungan terhadap kekurangan iodium, dan perlindungan terhadap malaria.
Sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan, dilakukan melalui dorongan pemberian IMD/Inisiasi menyusui dini (pemberian kolostrum ASI), memberikan edukasi kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif, pemberian imunisasi dasar, pantau tumbuh kembang bayi/balita setiap bulan, dan penanganan bayi sakit secara tepat
Sasaran ibu menyusui dan Anak usia 7- 23 bulan, dilakukan melalui dorongan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI), penyediaan dan pemberiaan obat cacing, pemberiaan suplementasi zink, fortifikasi zat besi ke dalam makanan, perlindungan terhadap malaria, pemberian imunisasi, pencegahan dan pengobatan diare.
Stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Khususnya, jika gangguan pertumbuhan dimulai pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan yang dihitung sejak konsepsi) hingga usia dua tahun. Pada dasarnya stunting pada balita tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dilakukan upaya untuk perbaikan gizi guna meningkatkan kualitas hidupnya. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Pencegahan stunting yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut :
1.Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Ibu yang sedang mengandung agar selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat.
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, termasuk diare terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Semoga informasi ini membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak.
Cara mencegah Stunting yakni dengan Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Ibu yang sedang mengandung agar selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
Sehabis acara stunting dilanjutkan dengan acara Musdes RKPDes. Disini sama-sama kita mendengar apa-apa usulan warga apa saja yg akan kita bangun di dana desa. syukur semua usulan bisa kita laksanakan.
Musdes adalah proses musyawarah antara Badan permusyawaratan desa (BPD), Pemerintah desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
Tujuannya, ialah untuk menentukan arah kebijakan pemerintah desa, baik dalam sektor pembangunan, pembinaan, pemberdayaan ataupun penyelenggaraan pemerintah yang akan dilaksanakan tahun depan.
BPD bersama Pemerintah Desa menyelenggarakan Musyawarah Desa (MUSDES) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDes).
Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi kesepakatan akhir dari musyawarah desa dalam rangka penyusunan RKPDes.
Adapun tahapan dalam penyusunannya, sebagai berikut : Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa.
Pencermatan dan penyelarasan rencana kegiatan dan pembiayaan Pembangunan Desa.
Pencermatan Ulang RPJM Desa.
Penyusunan Rancangan RKP Desa.
Musyawarah Desa pembahasan rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa.
Kita bentuk dulu tim penyusun RKP. Kepala Desa mengatakan semua usulan diterima, nanti kita rembukan lg di acara musrengcam.terutama jalan-jalan yang belum selesai.
Setelah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menggelar musyawarah Desa tahunan yang membahas pokok pikiran BPD, aspirasi masyarakat, hingga laporan kepala Desa atas laporan realisasi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKP Desa) tahun sebelumnya dan/atau tahun berjalan di bulan tahun berjalan.
Selanjutnya, kepala Desa mempersiapkan penyusunan rancangan RKP Desa di tahun berikutnya dengan membentuk tim penyusun RKP Desa.
Tim penyusun RKP Desa sebagaimana dimaksud, itu terdiri dari pembina yang dijabat kepala Desa, ketua yang dipilih secara musyawarah mufakat dengan memperhatikan kemampuan dan keahlian, sekretaris yang ditunjuk ketua tim, dan anggota yang berasal dari perangkat Desa, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat Desa lainnya.
Sebelum musyawarah dilaksanakan pertama desa membentuk tim 11 diketuai oleh Kulman, Sekretaris Sahwan, anggotanya Siti Hartina, Yenisulastri, Andri Iryanto, Hadi Wibowo, Hasi Sandi.
Dalam 2 hari ini ketua tim bisa merangkul anggota dalam rapat dan mendengar apa-apa saja usulan yg dibutuhkan oleh warga masyarakat Desa Lubuk Langkap.(Jon/adv)