Bengkulu Tengah – Pemerintah Desa Gajah Mati Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan kegiatan Musyawarah desa pra pelaksana Penentuan Titik nol untuk kegiatan ketahanan pangan tanaman jagung serta kegiatan pembangunan jembatan 7,5 M x 3 M untuk akses pertanian yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Desa Gajah Mati ada Senin,10 April 2023 .
Kegiatan yang dilaksanakan Oleh Pemerintah Desa Gajah Mati dibuka secara resmi oleh Camat Semidang Lagan bertempat di Gedung Serba Guna Desa Gajah Mati Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD, Perangkat Desa,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta perwakilan dari masyarakat Desa Gajah Mati.
Dalam sambutannya Camat Semidang Lagan menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya Pra pelaksanaan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kegiatan di Desa Gajah Mati telah mulai dilaksanakan. dan beliau juga menghimbau kepada BPD dan masyarakat untuk tetap mengawasi kegiatan sejak awal pelaksanaan.
Dalam Kesempatan tersebut Kepala Desa Gajah Mati menyampaikan apa saja kegiatan desa yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini, yaitu untuk sektor Ketahanan pangan berupa kegiatan Pembuatan Penanaman Jagung sedangkan untuk sarana prasaran berupa pembuatan pembangunan jembatan.
Selain itu dari Pendamping Desa dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ketahanan pangan dan pembuatan jalan ini harus dilaksanakan dengan pola Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang tenaga kerjanya diutamakan warga desa Gajah Mati yang tidak memiliki pekerjaan dan Kepala Keluarga Perempuan.
Selain beras dan umbi umbian Jagung juga menjadi salah satu komoditi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional di tahun 2023 ini.
Dalam mendukung ketahanan pangan, perlu pemanfaatan bahan pangan lokal seperti jagung. Jagung merupakan salah satu sumber pangan potensial yang dapat dikembangkan dalam diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan nasional.
Program ketahanan pangan nasional selain untuk menjaga kestabilan ketersediaan pangan, juga memberikan peluang pemulihan ekonomi pasca pandemik Covid-19, kepada masyarakat petani disekitar lahan infrastruktur yang dimanfaatkan.
Berharap apa yang diberikan kepada masyarakat bisa membawa manfaat terutama pada saat ini, namun Kepala Desa Gajah Mati juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap berkoordinasi terkait pemanfaatan untuk lahan-lahan infrastruktur lainnya yang bisa digunakan oleh masyarakat dimasa yang akan datang.
Ketahanan pangan di desa diselenggarakan dengan menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat desa dalam mengelola sumber daya pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air untuk kecukupan pangan.
Pada tahun 2023, Pemerintah Desa akan mengalokasikan dana desa untuk program ketahanan pangan dan hewani sebesar 20% dari anggaran dana desa. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa 2023.
Pembuatan jembatan dengan ukuran 7,5 M X 3 M tersebut untuk memudahkan akses masyarakat agar lebih aman. “Jadi pembuatan jembatan ini untuk memudahkan akses warga utamanya petani yang ingin menuju lahan pertaniannya.
Pembangunan ini dilaksanakan secara swadaya secara gotong royong hingga akhirnya selesai dan sudah bisa dilalui warga. Proses pembangunan jembatan semi permanen (jembatan kayu) itu mendapat dukungan warga dilihat dari semangat warga membangun jembatan.l
“Selain memudahkan akses, tujuan pembangunan jembatan Semi permanen ini utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” katanya.
Lebih lanjut Kepala Desa menerangkan proses pembuatan jembatan kayu ini. “Semua kegiatan dilaksanakan secara swadaya dan swakarsa, semoga kedepannya, jembatan ini bisa menjadi cikal bakal dibangunnya jembatan permanen,” harapnya.
“Semoga dengan adanya jembatan ini nantinya diharapkan dapat mendongkrak tingkat perekonomian seluruh warga. Semoga jembatan ini dapat memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat,“ harapnya.(AE1/adv)